Pengalaman Pertama

1466 Kata

Inara belum bisa memejamkan matanya, padahal waktu sudah menunjukkan tengah malam. Kekecewaan masih menyelimutinya. Ia menatap Syabil yang sedang terlelap di ranjang sebelah. Beberapa kali dengkuran halus terdengar. Syabil saat sedang kelelahan akan mendengkur dalam tidurnya. Inara mulai memahami kondisi tersebut. Oleh sebab itu, dirinya hanya berani memendam keinginannya sendirian. “Rasa yang tepat di waktu yang salah.” Inara menggumamkan penggalan lirik dari lagu milik Fiersa Bersari. “Ngantuk, dong, ngantuk.” Inara memejamkan mata dengan kuat. Namun, imajinasinya malah semakin berani. Apalagi tadi dirinya terus-terusan memandangi wajah sang suami yang rupawan. “Hiks hiks hiks, aku tersiksa.” Inara ingin berteriak melampiaskan kekecewaan yang menyesakkan dadanya. Ia pun heran kenapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN