16. Milik Bapak

1365 Kata

Happy reading, gaes!  “Si Jemi wajahnya cakep juga lho, dijadiin model. Lo nggak mau bawa dia ke agensi, Ru? Siapa tau, rezekinya dia nanti jadi model iklan terkenal,” saran Jonathan saat kami sedang membahas proyek iklan sebuah minuman kemasan. Kami masih berkumpul di ruang pertemuan di kantor, meski klien kami sudah meninggalkan ruangan sudah sejak 20 menit yang lalu. Jika biasanya hanya aku dan David yang terjun langsung menemui klien, kali ini Jonathan dan Aris yang sedang memiliki waktu kosong, turut bergabung. “Tidak. Dia cuma milik gue. Kalau nanti dia terkenal, banyak orang yang akan nikmatin wajah dan tubuh dia,” sahutku, sama sekali tak setuju dengan saran Jonathan. Aku tidak ingin Jemima menjadi terkenal kalau akhirnya tak bisa menjadi mainanku lagi. “Posesif banget lo.”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN