Hangnim tersenyum lebar kala mendengar teriakan Selir Yuen, saat itu ia bersama Faizu dan Maizu tidak langsung pergi begitu saja, melainkan bersembunyi di belakang paviliun teratai. Sayang sekali para pengawal tidak langsung memeriksa ke dalam, hanya ada pelayan-pelayan Selir Yuen dan itupun sudah diancam oleh sang empunya. Hingga menjelang seharian penuh pun, raut muka Selir Yuen tampak pucat dan lebih waspada, ia takut jika mendapat terror di tempat umum. Seperti halnya saat ini, keluarga itu berkumpul di tempat makan untuk melaksanakan makan malam. Hangnim tentu saja merasa aneh, lagi-lagi ayahnya mengajak dirinya untuk makan bersama, biasanya Huosheng tak mau repot-repot mengundang putri sulungnya untuk ikut bergabung bersama keluarga kesayangannya itu. "Yuen, hari ini kau tampak