Gadis itu pun segera mendekat ke arah pintu, menempelkan pendengarannya lekat-lekat. Dengan gerakan pelan ia mengunci pintu dari dalam. Setidaknya Elena tidak perlu meladeni lelaki gatal macam Steve. "Elena? Aku tahu kau ada di dalam. Buka pintunya, aku ingin bicara sebentar. Sepertinya ada kesalahpahaman yang harus kita selesaikan," ujar Steve sangat pelan. Khawatir Alex bisa mendengarnya. "Pergilah! Aku sedang tidak ingin diganggu," Elena mengeraskan suaranya. "Hei, jangan keras-keras. Aku tidak akan mengganggumu. Aku ke sini berniat baik. Bukalah! Kita bisa berteman baik," rayu Steve merendah. Berteman baik katanya. Kening Elena seketika mengkerut. Sama sekali tidak bisa dipercaya. Dadi pandangannya pun sudah terlihat jelas dia begitu mes*m. Di mana letak niat baiknya. Elena t