Bab 6

1051 Kata
Pria itu menyuruh Aluna yang berada di atas, dimainkan pinggulnya agar dia merasakan gesekan yang telah di berikan Aluna saat ini, Nichol mengerang dan dia merasakan sedikit berdenyut di batangannya, “Arrgghh ... Alu ... na ... lakukan lagi ... kau memang handal untuk memuaskan aku, percepatlah gerakan kau itu, aku sudah tidak tahan lagi. ” Nichol sangat tidak sabar ingin merebahkan tubuh Aluna dan di hentakkan batangan itu dengan kuat membuat Aluna merasa kesakitan dan menikmatinya. “Hahaha ... kau akan merasakan kenikmatan itu jangan kau pikir aku akan melepaskan, sampai kau merasa tidak berdaya lagi aku akan melepaskannya.” “Tu ... an ... lakukan dengan lembut ... aku tidak menahan sakit yang kau berikan saat ini.” Ucap Aluna meminta maaf kepada Nichol. Pria itu tidak menghiraukan apa yang telah di bicarakannya kepadanya, dia masih melakukan sampai dia merasa ingin memuntahkan cairan panas itu ke dalam lubang itu sebanyak mungkin. Durasi yang di mainkan itu sangat lama membuat Aluna tidak berdaya. Akhirnya denyutan terasa di batangan itu saat klimaks itu Nichol mempercepat hentakannya sambil berteriak kuat, “Arrghh ... akhirnya ...” Tubuh Nichol terbaring di atas tempat tidur dia melihat Aluna yang sudah tidak berdaya membuat dia terkekeh dan berkata, “Hehehe ... kau ternyata sangat kuat membuat aku puas, aku akan terus meminta kau untuk memuaskan aku, dan sampai kau hamil hahaha ... ” Tetesan air mata itu terlihat jelas dan pria tersebut terkejut dan dia berkata “Why you cry? Seharus kau bahagia telah membuat aku puas. Jangan menolak aku jika aku meminta dimana pun. ” Aluna mengangguk kan kepala dan dia berkata “Tuan, sampai kapan kau akan terus begini? Aku juga ingin kau memperlakukan aku dengan baik. ” "Ha! Tidak akan !!! sekarang aku ingin kau melumat batanganku yang masih menegang ini. Cepat lakukan!”   Malam pun tiba saatnya Nichol untuk melaksanakan aksinya, dia tidak pernah berpikir apa yang Aluna rasakan saat ini, yang terpenting hanya dia ingin memiliki anak yang akan melanjutkan harta kekayaannya yang hanya. Terdengar suara pintu terbuka firasat Aluna sudah merasa tidak enak dia tahu yang akan datang itu adalah Tuan Nichol dia merasa semuanya harus di jalankannya, lalu dia berkata “Aku tahu malam ini aku akan melayanimu, tapi aku meminta tolong jangan siksa aku seperti yang sudah-sudah , aku keinginan akan menuruti apa yang kau inginkan asal kau tidak melakukan kekerasan. ” Tuan Nichol langsung mendekatinya dan dia menarik rambut Aluna dengan paksa, “BERANINYA KAU !!!” Teriak Nichol kepada Aluna yang sudah merasa kesakitan.   “Tuan, jangan lakukan itu, kau memang tidak memiliki perasaan setidaknya harus menilai apa yang aku rasakan saat ini hanya tentang kepentinganmu saja, sejahat itu kau memperlakukan aku. Tolong lepaskan aku sekarang juga, saat ini aku tahu apa yang sudah terjadi jika kau melakukan itu akan membuatmu puas! ”   PLAK ...   Suara tamparan yang sangat kuat, tangan yang mendarat di pipi Aluna itu sudah membekas berwarna merah, sengsaranya hidup Aluna menghadapi kekejaman Tuan Nichol.   Tubuh Aluna di rebahkannya lalu di tarik paksa pakaian yang melekat di tubuh Aluna. “Jangan memberontak, lakukan apa yang sudah menjadi perjanjianmu, aku tidak mau dalam waktu dekat ini kau tidak hamil juga, aku mau itu terjadi!”   Tangisan itu terus terdengar, mata yang sudah membengkak membuat Aluna harus mempasrahkan dirinya menghadapi Nichol. “Tuan, aku mohon perlakukan aku saat ini dengan baik.”   “Untuk apa? Kau hanya aku bayar untuk memuaskan aku, jadi tetap lah pasrah menjalankannya.” Ucap Nichol yang sudah melepaskan pakaiannya satu persatu.   Saat batangan itu mendarat di lubang Aluna, wajahnya yang datar dan tidak memberikan ekspresi menikmati. Batangan itu terus menghujam kuat membuat tubuh Aluna bergetar, pria itu meremat dengan kuat buah d**a yang sudah menegang, berusaha pria tersebut membuat Aluna mendesah dan akhirnya Nichol memainkan ujung buah d**a Aluna, tubuhnya mengeliyat terdengar suara mendesah berulang kali, “Ehhm... Ahh...” “TERUS MENDESAH! Aku sangat suka desahan wanita saat merasakan sensasi yang aku buat.” Tangisan itu terus saja, Aluna merasa tersiksa saat di perlakukan sangat kejam, tidak ada kekuatan lagi pada diri Aluna hanya mengikuti saja.   Tuan Nichole mendorong tubuh Aluna dengan kuat sampai dia terjatuh di lantai. Aluna terkejut dan berkata, “Kenapa Tuan mendorong aku seperti itu?” Tanya Aluna yang merasa dirinya di campakkan begitu saja oleh Nichol. Why you not like what that I do this, beusahalah to ikhlas memberikan kepuasan kepadaku saat ini, jauh dilubuk hati ini, aku ingin kau selalu mendapatkan yang tebaik untukku. ” Ucap Nichol kepada Aluna. Tetapi, Tuan ... “Ah ... sudahlah, sangat membosankan sekali kau ini, sampai sekarang kau tahu kalau aku sudah melakukannya sendiri. Tidak pernah aku pungkiri lagi saat ini, kau juga harus melakukan yang terbaik untukku agar kau bisa hamil dan mendapatkan seorang anak yang menjadi penerus aku. ” “Aku sudah berusaha Tuan, menuruti semua yang telah terjadi saat ini, aku tidak tahu lagi bagaimana menghadapi orang sepertimu ini.” “Beraninya you doing begitu, should you try semaksimal mungkin bukan banyak bicara yang tidak ada hasilnya. Aku sangat menyesali hal itu kalau kau memang tidak berguna saat aku membelinya untuk sebuah kontrak pernikahan yang telah aku rencanakan waktu itu. ” “Berikan aku kesempatan kepadaku Tuan, aku berusaha semaksimal mungkin agar kau tahu kalau aku akan melakukan demi kau Tuan, tidak ada yang bisa aku lakukan saat ini.” Ucap Aluna yang sudah tertunduk dan tidak bisa berkata apa-apa lagi berusaha dia. “Aku mendengarkan mendengarkan ucapmu itu-itu saja! anggap saja apa yang aku lakukan itu hanya membuat diri kau tidak berguna, kalau begitu aku akan pergi ke kamarku saja, aku tidak ingin tidur bersama. ” Ucap Nichol yang memaasngkan bajunya untuk pergi dari kamar itu. Setelah pergi tangisan Aluna yang menderita seperti orang menderita, dia melihat seluruh tubuhnya yang lebam dan terasa sakit sekali, tidak pernah apa yang datang saat ini dia bisa mendapatkan perhatian penuh dari Tuan Nichol, melakukan dengan bertujuan untuk segera terbebaskan dari kekerasan yang di alaminya. “Tuhan ... aku harus bagaimana menghadapi dia, aku menikah hanya di perjanjian saja, apa yang harus aku lakukan berulang kali Nichol tidak melihat perjuanganku saat ini. Aku sudah merasa pasrah, jika aku bertemu dengan Neny aku akan meminta maaf atas jawaban pertanggung yang telah dia berikan kepadaku saat ini, begitu kejam dia yang aku anggap sahabat mencampakkan aku juga. ”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN