Sejak bangun pagi senyum tidak pernah luntur dari wajah Wingga hingga dia tiba di kantornya. Sapaan karyawannya juga mendapat balasan yang ramah darinya. Biasanya dia juga membalas sapaan karyawannya, namun hanya sekena nya saja. Wingga duduk di kursi kebesarannya di ruangan CEO, sambil tersenyum di berputar-putar di kursinya membayangkan istrinya yang mengomel tadi pagi karena mereka bangun telat. "Papa mendengar gosip tentang mu dari karyawan." Jose, papanya memasuki ruangan. Wingga hanya memberikan senyuman lebar untuk papanya. "Mereka bilang kamu banyak senyum kayak orang gila. Papa pikir kamu kesurupan setan senyum" Alih-alih tersinggung Wingga malah terbahak mendengar perkataan papanya. "Mana ada setan senyum pa" Ucap Wingga setelah tawanya reda. "Apa yang membuat kamu terse