Stevany mengamati jalan yang mereka lalui, yang sepertinya tidak asing di ingatannya. "Ini bukan jalan ke butik". Katanya "Memang". Balas Wingga pendek. "Kamu mau membawaku kemana?. Aku harus menyelesaikan gaun pesanan orang". "Aku bahkan sudah membatalkan rapat penting ku pagi ini yang bernilai puluhan miliar". Balas Wingga santai. "Aku tidak peduli dengan pekerjaan mu itu, Yang aku pedulikan adalah tanggung jawab ku pada gaun yang sudah di pesan dari jauh hari oleh pelanggan ku". Kata Stevany, membalas. "Kalau begitu kamu juga harus mempertanggung jawabkan tuduhan kamu tadi". "Tuduhan yang mana?. Yang kamu Gay?. Bukan kamu memang gay iya?". Stevany ternyata masih tidak mengerti kalau Wingga tersinggung perkataan wanita. "Dari mana kamu menyimpulkan kalau aku gay?". Tanya Wingga