Ning Anin mengamati perempuan yang kini berada di bawah pohon sendirian, dia merasa ada yang berbeda darinya, dia terlihat begitu murung dan terlihat sendirian. Ning Anin memang sering melihat anak itu sendirian namun ntah mengapa melihat wajahnya yang murung membuat Ning Anin jadi khawatir. Terlebih, setelah mendengar cerita dari Faiz, dia jadi semakin ingin berjalan ke arah Arum. “Assalamualaikum.” Salam Ning Anin. “Waalaikumsalam.” jawab Arum. Ning Anin pun langsung duduk di samping Arum, Arum tak menangapi banyak tentang Ning Anin yang sudah duduk di sampingnya. “Kalian ke mana?” tanya Arum. Ning anin tentulah tahu apa yang dimaksud oleh Arum. “Kami cuma membeli obat untuk Abah.” kata Ning anin. Arum pun menganggukkan kepalanya., Arum kemudian, terdiam. Kepalanya mengisyaratka