bc

Mengejar Cinta Ning Anin

book_age16+
1.1K
IKUTI
4.0K
BACA
arrogant
badboy
goodgirl
drama
sweet
bxg
enimies to lovers
first love
school
spiritual
like
intro-logo
Uraian

Muhammad Faiz Al Ghifari, seorang remaja dari keluarga ‘broken home’ dan seorang badboy sejati terpaksa harus menjalani kehidupannya di pesantren demi menyatukan kedua orang tuanya yang telah bercerai. Di pesantren, dia pun bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Ning Anin yang merupakan anak dari Pak Kyai pemilik pondok pesantren tempat dia menyantri. Pertemuan itu membuat Faiz merasa harus mendapatkan hati gadis itu bagaimanapun caranya. Namun, perjuangannya tidaklah mudah, terlebih ternyata Ning Anin sudah dijodohkan dengan seorang anak dari Kyai pemilik pondok pesantren yang lain.

Berhasilkah badboy seperti Faiz mengejar cinta seorang Ning Anin? Atau dia justru mendapatkan cinta yang lain?

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1 - Awal
Plak!   "Apa-apaan kamu, Faiz?"   Sebuah tamparan seketika mendarat di pipi seorang remaja bernama Muhammad Faiz Al Ghifari yang biasa dipanggil Faiz.   Faiz hanya diam. Anak SMA kelas 11 dan berusia 16 tahun tersebut terlihat biasa-biasa saja meski sudah dimarahi habis-habisan oleh ayahnya.   "Ayolah, Papa, ini hanya salah paham." Kata Faiz dengan enteng. Dia terus mengelak saat sebuah tuduhan menghampiri dirinya.   "Salah paham katamu? Lihat ini, lihat! Siapa anak laki-laki b******k yang ada di rekaman CCTV ini kalau bukan kamu?" Seru Surya sambil menyodorkan ponsel keluaran terbarunya kepada anaknya yang tidak bisa diatur.   Faiz hanya melirik sekilas sebab tanpa memperhatikan lebih detail dia tahu siapa laki-laki yang tengah memangku seorang wanita yang sudah memperlihatkan bagian tubuh atasnya.   "Papa salah liat kali." Jawab Faiz.   Plak!   Sebuah tamparan kembali menghujani pipinya. Ini kali kedua Faiz mendapatkan hadiah yang rasanya perih-perih sedap hari ini. Ini memang bukan kali pertama dirinya mendapatkan hadiah berupa tamparan dari ayahnya. Sebab, bagi Faiz tamparan itu sudah menjadi makanan sehari-hari.   Meski merasakan pipinya perih, namun Faiz tidak pernah melawan, selain karena dia memang mengakui kalau dirinya bersalah, dia juga tidak mau melawan orang tua yang sudah membesarkannya. Nakal-nakal begini ia masih memiliki sopan santun.   "Jangan membantah terus! Papa lelah sekali seperti ini." Surya mulai frustasi saat melihat wajah Faiz yang masih tidak menunjukkan ekspresi bersalah sedikitpun.   "Kalau lelah, Papa pulang saja." Kata Faiz menanas-manasi ayahnya.   Seketika Surya mengangkat tangan, dia sudah tidak tahan melihat anaknya yang terus-terusan menjawab apa yang dia katakan. Anak tidak tahu sopan santun. Setidaknya itulah yang dipikirkannya saat ini.   "Cukup, Surya! Jangan sakiti anakku lagi." Sergah Intan sambil memegangi tangan mantan suaminya.   Surya dan Intan sudah resmi bercerai dua tahun yang lalu. Hal tersebut dikarenakan Surya ketahuan selingkuh dengan teman sekantornya dan Surya juga memergoki Intan pergi dengan pria lain. Alasan mereka bercerai adalah mereka merasakan kejenuhan dalam rumah tangganya, hingga mereka lupa akan satu hati yang paling berdampak atas perceraian tersebut.   Pada saat itu, tidak tanggung-tanggung, dari hasil perselingkuhannya, Surya mendapati selingkuhannya hamil dan memilih selingkuhannya tersebut ketimbang istri sahnya.   "Kau benar-benar sama saja dengan anakmu. Sama-sama menyusahkanku!" Seru Surya.   "Seharusnya kamu mengaca dan instropeksi diri. Siapa yang menyusahkan siapa!" Intan tidak mau kalah.   Kali ini mantan suami istri tersebut mulai beradu mulut dengan hebatnya. Faiz tersenyum di tempatnya. Melihat bagaimana kedua orang tuanya ada di hadapannya meski walau dalam keadaan berdebat membuat dirinya merasa bahagia. Dia seakan bisa merasakan kehadiran keluarga lengkapnya.   Sebagaimana layaknya anak broken home yang ada di dunia, ia juga mengharapkan keluarganya untuk kembali utuh. Dia merindukan keluarganya yang dulu dan dia terus mengharapkan kedua orang tuanya bisa bersatu kembali.   "Ma, Pa. Maaf Faiz ganggu sebentar." Kata Faiz dengan isengnya.   Intan dan Surya pun seketika menghentikan aktivitas mereka berdua dan langsung melayangkan pandangan ke arah anak mereka.   "Ini kan kantor polisi, banyak juga orang yang ada di sini. Mending Mama sama Papa beratemnya di rumah aja, siapa tau bisa rujuk." Celetuk Faiz.   "Kamu urus saja anakmu. Dia juga anakmu kan?" kata Intan akhirnya.   Intan seakan menghindari hal yang berbau rujuk kepada suaminya. Intan sangat menyayangi Faiz, anak semata wayangnya yang walaupun belakanga sering bandel, selalu ada untuknya.   "Kalau kau lama-lama seperti ini. Usaha papa bisa bangkrut. Kalau ini semua kecium sama media, karir papa akan hancur. Kamu tau?" tanya Surya, ayah Faiz.   Faiz hanya bisa mengangkat bahunya. Dia tidak memperdulikan soal itu. Dia tidak mempermasalahkan kalau mereka jatuh miskin sekalipun, tapi Faiz ingin melihat kedua orang tuanya bersama.   "Tuan .. mohon maaf mengganggu. Tapi ada satu wartawan yang ada di depan kantor polisi ini, Tuan." kata asisten Surya.   Surya memijit pelipisnya karena merasa pusing dengan apa yang terjadi hari ini. Faiz hanya bisa tersenyum dalam hati melihat bagaimana Ayahnya merasa pusing.   Faiz melirik ibunya yang kini tengah memandangi Surya. Di mata ibunya, Faiz bisa melihat kalau ibunya diam-diam masih menaruh perhatian kepada ayahnya.   apakah ini tanda kalau Faiz akan mendapatkan kehidupan yang dia mau? Berkumpul dengan keluarganya?   "Kau bereskanlah, Tobi. suap dan minta semua hasil berita yang ada padanya." kata Surya.   Kalau hanya satu wartawan tentu sangatlah mudah namun bagaiamana jika banyak wartawan. Selama ini yang dilakukannya memang seperti ini, menutupi semua tingkah nakal Faiz dengan menyogok satu persatu saksi mata agar bisnisnya berjalan dengan lancar. Namun, Surya berpikir kalau hal ini bukanlah jalan yang benar.   Dia harus menghentikan kekacauan yang dibuat oleh anaknya.   "Zakaria, menurutmu apa yang harus kulakukan kepada anakku agar dia bisa merasakan efek jera?" tanya Surya kepada salah satu bawahannya yang lain.   "Kalau menruut saya, masukkan saja Tuan Muda Faiz ke pesantren. Selain dia tidak akan mengancam bisnis Tuan, dia juga bisa memperdalam ilmu agama." saran Zakaria.   "Apa? Nggak, Pa. Akiu nggak mau masuk pesantren." kata Faiz.   Surya pun menimbang-nimbang saran yang diberikan oleh Zakaria.   Apa yang dikatakannya benar juga. Dia bisa terbebas dari Faiz dan dia juga bisa mendidik Faiz agar tiak melulu berbuat onar.   "Jangan, Mas. Jangan masukkan Faiz ke Pesantren. Kasihan dia." kata Intan.   "Mama ..." kata Faiz meminta pertolongan.   "Inilah kenapa kamu nggak bisa jadi ibu yang hebat buat anak kamu. Kamu terlalu lemah. Pikiranmu cuma selingkuh, nggak pernah mikirin anak. Coba kamu pikir, kalau Faiz masuk pesantren dia tentu akan keluar menjadi anak baik." kata Surya.   "Kenapa kau selalu mengungkit perselingkuhan itu, Mas? Bukankah kau juga selingkuh? Enak saja hanya menyalahkan aku." kata Intan.   "Sudah-sudah. Kalau memang masih saling cinta kembali saja nggak usah cemburu-cemburu seperti itu." kata Faiz.   "Faiz!" seru Surya dan Intan bersamaan.   Di tempatnya, Faiz hanya nyengir lebar.   "Baiklah, Mas. Masukkan dia ke pesantren." kata Intan pada akhirnya.   "Nggak. Nggak mau. Kalau Faiz bilang nggak mau, Faiz nggak mau, Pa, Ma." kata Faiz.   "Katakan pada papa. kamu mau apa. Papa akan kabulkan. Asalkan kau mau ke pondok dan menyelesaikan sekolahmu di sana sampai lulus." kata Surya pada akhirnya.   Faiz pun langsung menimbang-nimbang apa yang dia mau. Ini adalah tawaran menarik. Ayahnya tidak pernah memebrikan penawaran semenarik ini.   Dan satu-satunya yang ada di dalam kepalanya hanyalah dia ingin keluarganya bersama lagi. Tdiak masalah kalau di dalam rumah isinya hanya pertengkaran asalkan mereka kembali bersama.   "Faiz benar bisa meminta apapun?" tanya Faiz mencoba meyakinkan ayahnya.   "Iya, Sebut saja." kata Surya.   Faiz tersenyum, "Faiz cuma mau kalau Mama dan Papa kembali bersama lagi." katanya.   Surya dan Intan terkejut dengan permintaan yang dilontarkan oleh putranya tersebut.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

(LYMPB1) LOVING YOU MY POSESSIVE BOYFRIEND

read
216.9K
bc

TUNANGAN PENUH MASALAH

read
1K
bc

Blue Eyes

read
18.3K
bc

NIKAH MUDA

read
149.3K
bc

UNCONDITIONALLY (Full Version)

read
14.3K
bc

Marriage Aggreement

read
84.1K
bc

Menantu Dewa Naga

read
180.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook