Adam merapikan barang-barangnya yang ada di kamar setelah berpamitan tadi. Sepasang mata terasa mengamatinya. Membuat Adam menoleh dan melihat siapa yang menatapnya dari belakang. Hawa berdiri mematung di gawang pintu kamar. Ekspresi polosnya yang begitu menggemaskan membuat Adam berhenti dengan kegiatannya memasukan barang-barangnya ke dalam tas ransel dan juga koper miliknya. Adam tersenyum pada Hawa. Sebuah senyuman lebar terarah pada Hawa yang sejak tadi menatapnya tanpa kata. “Sini ...,” katanya sambil bersimpuh. Berharap Hawa akan berjalan mendekat. Kedua tangan Adam terentang ke samping dan terbuka lebar. “Sini sayang ... Ke mari ....” Walau Hawa tidak berbicara atau membalas senyuman Adam. Tapi telapak kakinya y