Alia menarik lengan Hasan untuk segera lebih cepat berjalan menuju rumah Dewi. Dan saat ia melintas di ruang keluarga, Alia pun langsung meminta Hawa untuk ikut dengannya. “Hawa ... Hawa ... Ayo ikut Nenek!” “Ke mana?” tanya Hawa dengan mimik muka polos seperti biasanya. “Kita ke rumah Tante Dewi,” jawab Alia buru-buru. “Ayok, cepat yuk!” Hawa merengut dan menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku di sini aja Nek. Aku masih ingin main boneka. Lagi pula main sama Tante Dewi itu engga asik ....” Mendengar jawaban jujur Hawa, membuat Hasan tertawa. “Anak kecil itu polos. Dia bisa merasakannya kan Bu ...,” kata Hasan menyindir. Alia mengatupkan bibir dan menarik nafas panjang. “Ya, ibu tahu. Tapi pokoknya kali ini, kalian harus mendengarkan ibu!