"Sha, pesen makanan ayo. Gue yang bayar." Nayyara menaik turunkan alisnya. "Tabungan gue penuh, bingung mau habisin buat beli apa." "Mending buat usaha aja, Nay. Lumayan buat cari pengalaman." "Usaha apa?" "Apa kek gitu. Usaha toko bunga, toko kosmetik, toko pakaian, toko sepatu, banyak deh." Nayyara terdiam sebentar. "Boleh juga sih, coba nanti gue bilang sama Ayah dulu. Gue sih sempat kepikiran mau bikin kafe, ala-ala tempat nongkrong anak muda. Kemungkinan rame ya kan, Sha? Mesti cari tempat yang strategis juga, biar gampang di kunjungi orang-orang." Shaleta menjentikkan jari. "Bener, kafe. Bagus!" "Toko bunga oke juga. Semua orang perlu bunga, nanti gue pikirin juga ide satu ini." Nayyara mengangguk-anggukkan kepala paham. "Sekarang pesen makanan dulu. Gue mau kirim pesan ke Lia