Saat ini Nayyara sedang berada di ruang kerja Andara, duduk dalam menunduk tak berani menatap sang ayah. Bukan karena mobilnya yang hilang atau lecet, tidak juga gara-gara Liam, tidak sama sekali tentang hal itu. Mbok Nar keceplosan jika Nayyara tadi ketiduran di teras rumah, kemudian kakinya yang sedikit membiru. Tentu saja Andara panik, dia langsung melihat keadaan Nayyara yang memang sedang berjalan terpincang-pincang. "Bisa beritahu Ayah kenapa dengan kaki kamu lagi?" Andara bertanya sekali lagi, Nayyara masih saja bungkam, tak berani memberitahu. Dia takut Andara marah, Nayyara akui dirinya ceroboh. Lebih tepatnya dewi keberuntung selalu tak berpihak pada dirinya, apa itu semua salah Nayyara? Tentu bukan! Andara menghela napasnya. "Nayya, Ayah lagi bertanya. Angkat kepala kamu, li