Nayyara turun dari kudanya, melangkah santai menghampiri Liam yang tiba-tiba datang, tumben sekali. Setiap sore jika sedang ada waktu luang biasanya Nayyara memilih olahraga berkuda, memanah, atau menembak untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Kebetulan Andara memiliki rumah perkebunan, di sana banyak sekali usaha-usaha yang dia jalankan dalam bidang perkebunan. Karena Nayyara senang berkuda, Andara menyediakan lapangan yang cukup luas agar Nayyara merasa senang jika melakukan kegiatan kesukaannya satu itu. Tidak hanya seekor kuda yang dimiliki Andara, tetapi ada tiga ekor--sering Nayyara mengajak Shaleta juga. Ada seseorang yang bertugas untuk merawat kuda-kuda itu.
Nayyara mengajak liam duduk di pondopo, meminta seseorang menyiapkan minuman dan camilan. Siapa tahu
