Amira sempat melihat bagaimana kecewanya Soraya, dia khawatir akan hal tersebut sehingga sepanjang acara Amira hanya memikirkan sosok tersebut. Pasti Soraya sangat terluka, sakit hatinya berkali-kali lipat ketika yang melakukan hal tersebut adalah sosok yang dibencinya. Amira benar-benar ingin memulai hubungan yang baru bersama Soraya juga. Tapi dia yakin yang bisa memulai semua itu adalah suaminya sendiri. Begitu acaranya selesai, Dharma terus menggandeng tangan Amira. Namun sosok perempuan tersebut ingin pergi ke kamar mandi. "Perlu diantar nggak? Atau ditungguin di depan pintu gitu?" "Nggak usah, sendiri aja." Amira sudah mengetahui setiap seluk-beluk yang ada di dalam ruangan audit. "Mas nunggu di sini ya." "Nggak papa kalau mau duluan juga. Nunggunya di dalam mobil." Dharma teta