Zara yang belum sepenuhnya tertidur mengerjapkan matanya. Perlahan ia menggeser tubuh Yudha yang menimpah tubuh dia. "Huft, untung bisa digeser. Sebaiknya aku mengabari mamaku dulu," gumam Zara. Zara mengambil ponsel yang ada di dalam tas miliknya. Ia melihat banyak panggilan masuk dari mamanya berjalan keluar dari kamar. Tanpa ia sadari Yudha sebenarnya hanya pura-pura tidur dan mengikuti Zara dari belakang. Tut tut Panggilan telepon tersambung. Tidak lama panggilan tersebut diangkat oleh Aina. "Hallo, Zara. Kamu ke mana, Nak?" tanya Aina. "Mama, maafkan Zara yang lupa ngabarin Mama kalau Zara enggak pulang. Zara lagi menginap di rumah teman, Ma," jawab Zara. "Aduh, Zara. Kamu sampai enggak ngabarin Mama sama sekali, Mama kan jadi pikir kamu pergi sama Pak Yudha itu dan kamu malah