"Apa kau benar-benar penasaran?" Aku merasa terbakar, bagaimana mungkin Evan melakukan hal yang terasa seperti mengulur waktu? Aku jadi semakin yakin bahwa Evan memang pernah memiliki rasa pada Aurel. Ataukan sampai saat ini masih memiliki rasa pada istriku? Atau mungkin dia berhubungan dengan masa lalu kelam Aurel? "Jangan mengulur waktu! Cepat katakan!!!" Aku berteriak. "Hey... Kau harus sopan kepada tuan rumah, jika tak mau diusir Bro." "Bastard!!!" Aku mengepalkan tanganku hingga buku-buku tangan memutih. Tanganku terasa gatal ingin memukul wajahnya. Namun kutahan hingga hanya mengambang di udara. "Pukul saja," ucap Evan dengan smirk yang sangat menyebalkan. Dan aku memilih melepas cengkeraman tanganku pada kerahnya dengan kasar. Aku terus merapalkan istighfar dalam hati. "Kita m