Rayyan POV Suasana malam ini begitu syahdu. Ditemani bintang dan bulan, aku bersama Aurel duduk di roof top. Menikmati lagu dan semilir angin. Hawa dingin yang dibawa angin seolah hilang. Tinggallah kehangatan jiwa, karena hubungan kami benar-benar membaik. Bahkan karena terlalu menikmati, Aurel menyandarkan kepalanya di bahuku. "Mau kan kamu buka hati kamu untukku?" tanyaku, namun tak ada jawaban. Rupanya Aurel tertidur di bahuku. Aku pun tersenyum. kemudian membawa Aurel ke ranjang. "Ternyata kamu berat banget ya?" ucapku terkekeh. Aku menarik selimut untuk menutupi tubuh kami berdua. Kemudian memeluk pinggang ramping istriku dari belakang. Menikmati kehangatan tubuhnya yang melawan hawa AC. Aku sangat bahagia. Tapi dibalik kebahagiaan ini, hatiku sungguh kacau. Sulur benang yang te