Aku sudah memasangkan pembalut di CD istriku. Bahkan aku sendiri yang memasangkan CD dan celana untuknya. Kalian pasti tau bagaimana kondisi jantungku saat itu. Tak hanya bergemuruh tapi juga seperti genderang perang. Sungguh aku sesak nafas melihat pemandangan indah itu, tapi aku berusaha menahan diri. Dan kini aku sedang mengompres perut istriku dengan air hangat. Ini adalah sentuhan pertamaku pada tubuh yang sering ditutupi oleh wanita. Ya walaupun hanya sebatas ini, tapi aku cukup bahagia karena aku bisa menjadi sosok yang siap sedia saat istriku dalam kondisi sulit. Aku menatap wajah tenang Aurel yang sudah tertidur pulas. Aku tak menyangka bahwa kini aku adalah suaminya. Menikahi seorang wanita tanpa cinta bahkan tanpa mengenalnya lebih jauh. Dan yang parah lagi di adalah wanita yan