Tamu Tak Terduga

1082 Kata

Tamu Tak Terduga Selesai menyantap sarapan mereka. Vanesha pamit untuk pergi ke kantor bersama Leon. Ia tidak rela jika sekretarisnya harus menghabiskan banyak waktu bersama kakaknya. “Tunggu di sini!” “Kau mau ke mana?” Vanesha bertanya-tanya. “Aku akan berganti pakaian sekarang.” “Jangan!” Vanesha mencegahnya. “Bapak perlu istirahat di rumah. Urusan pekerjaan biar saya yang handle untuk sementara. Saya akan laporkan update-nya setiap jam.” Lian ragu sejenak. Tapi tubuhnya memang belum bisa diajak bekerja-sama. Ia masih kesulitan bergerak, meski ia bersikeras untuk bangun tapi tetap saja ia masih merasa lemah. Vanesha yang melihat Lian yang nyaris roboh, dengan sigap menahan tubuhnya. “Kuantar ke kamar, ya?” suara Vanesha yang lembut membuat Lian luluh. Ia pun terpaksa berjalan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN