Suasana hati Siva berubah mendung setelah bertemu dan mendapatkan ancaman dari Mami Gio. Dia merasa jika ancaman kali ini bukan hanya gertakan belaka. Seperti yang pernah dilakukan oleh Bu Lian sebelumnya. Sementara Gio tak mau mengganggu gadisnya yang sedang melamun. Sepanjang perjalanan Siva diam dan lebih tertarik menatap ke arah luar jendela. Sementara Naura lebih banyak bicara dengan Gio karena tahu jika Bundanya sedang sedih. Si cantik tahu Omanya tak pernah suka dengan Siva. Bahkan beberapa kali pernah melihat Siva menangis setelah mendapatkan telepon dari Bu Lian. “Siv, kita sudah sampai,” ujar Gio dengan suara lembut. “Ayo kita turun. Kayaknya pertunjukannya hampir mulai,” jawabnya setelah itu melepas seat belt lalu turun dari mobil lebih dulu. Gio menatap gadisnya dengan waj