Dokter berlari ke ruang ICU dengan tergesa setelah mendapatkan kabar jika keadaan Siva dalam keadaan darurat. Gadis yang tak sadarkan diri selama empat hari itu kembali kejang, setelah itu jantungnya berhenti berdetak. Sementara di depan ruang ICU, Ibu hampir pingsan karena sempat melihat garis lurus pada layar monitor saat menyeka tubuh putrinya menggunakan air hangat. Gio hanya terdiam di kursi tunggu dengan raut wajah khawatir. Dia sama sekali tidak pulang ke rumah, hanya meminta supirnya mengantarkan pakaian bersih dan makanan untuknya juga kedua orang tua Siva. Melihat gadis yang dicintainya terbaring lemah di atas brankar rumah sakit membuat Gio tak henti menyalahkan dirinya. Dia menyesal telah lalai dalam menjaga Siva karena sibuk dengan pekerjaan dan misinya. “Ayah akan meminta