Erwin awalnya berpikir dirinya memang pantas menerima ganjaran atas perilaku bodoh dan tidak terpuji yang pernah ia lakukan di masa lalu. Ia bahkan berlapang dadaa saat Darius memberikan tugas sebagai bentuk keseriusannya dalam membuktikan apakah ia pantas atau tidak untuk lanjut mendampingi Velove sebagai suami. Sungguh, begitu tahu nasibnya ternyata dipermainkan oleh sang ayah mertua, ada dua hal yang Erwin rasakan, kecewa dan lega. Erwin sempat berpikir bahwa keseriusannya dalam memperjuangkan Velove ternyata dianggap sebagai permainan belaka. Tapi, di sisi lain, ia patut merasa lega, karena mau bagaimana pun dari awal ia serius melakukan apa yang diperintahkan dan pada akhirnya mampu membuktikan bahwa ia memang layak menjadi pendamping Velove dan melanjutkan pernikahan dengan istrinya