Erwin terbangun dengan senyum terkembang lebar di bibirnya. Di dalam pelukan pria itu, ada sosok Velove yang masih terlelap dalam tidur. Setelah sempat beberapa lama terpisah dan tidur sendirian, semalam tentu Erwin tidak menyia-nyiakan waktu untuk melepas rindu dengan sang istri yang baru saja kembali ke kediamannya. Erwin bahkan bertekad di malam berikutnya harus mengajak Velove untuk kembali menghabiskan waktu dengan b******a. Ini semua dilakukan agar keduanya bisa segera mendapatkan momongan seperti apa yang orang tua mereka harapkan selama ini. "Sayang," panggil Velove ketika terjaga dari tidurnya. Pelan-pelan membuka mata, wanita itu tampak nyaman dengan kembali mengeratkan pelukannya pada tubuh Erwin. "Morning, Sayang. Gimana tidurnya? Nyenyak?" Velove mengangguk. Mana mungkin