Darius tampak menyesap teh yang sudah terhidang di meja sembari membaca berkas yang ada di tangannya. Sedang di depan pria itu, ada sosok Nathanael yang tengah duduk sembari harap-harap cemas menunggu komentar apa yang akan Darius sampaikan kepadanya. Pagi ini, sebelum nantinya akan bertolak ke gedung Colloseum untuk mengikuti seleksi akhir, Darius sengaja memanggil Nathanael terlebih dahulu ke ruangannya. Ia ingin mengecek secara langsung sudah sejauh mana persiapan yang Nathanael dan timnya siapkan untuk maju ke babak akhir hari ini. "Apa kamu sudah sangat yakin dengan seluruh materi dalam berkas ini?" Nathanael mengangguk. Tidak sedikit pun keraguan terlihat di wajahnya yang tampan. Hampir tiap hari pria itu bergelut bahkan mempelajari dengan totalitas seluruh bahan untuk dipresentas