Velove mana pernah menduga kalau Erwin ternyata bisa senekat ini. Datang secara tiba-tiga untuk menemui. Dan sekarang, malah sempat-sempatnya mendeklarasikan diri ingin mengajak serta membujuk Velove melakukan hubungan suami istri. Velove bukan tidak mau. Walau tidak terang-terangan mengakui, ia tentu rindu juga disentuh suaminya itu. Hanya saja, Velove khawatir saat nanti tengah asyik memadu kasih, sang ayah tiba-tiba saja pulang dari acara dan kemudian malah memergoki mereka berduaan seperti ini di kamar. "Papa bisa bunuh kamu kalau sampai tau kita ngapa-ngapain, Win," ucap Velove mengingatkan. Erwin tidak perduli. Alih-alih menyahut, pria itu kembali menyeringai. Melepas cekalan tangannya, lalu beringsut turun dari tubuh Velove. Bukan maksud untuk menyudahi permainan, pria itu malah