62. Kesempatan dalam Kesempitan

2111 Kata

Velove mana pernah menduga kalau Erwin ternyata bisa senekat ini. Datang secara tiba-tiga untuk menemui. Dan sekarang, malah sempat-sempatnya mendeklarasikan diri ingin mengajak serta membujuk Velove melakukan hubungan suami istri. Velove bukan tidak mau. Walau tidak terang-terangan mengakui, ia tentu rindu juga disentuh suaminya itu. Hanya saja, Velove khawatir saat nanti tengah asyik memadu kasih, sang ayah tiba-tiba saja pulang dari acara dan kemudian malah memergoki mereka berduaan seperti ini di kamar. "Papa bisa bunuh kamu kalau sampai tau kita ngapa-ngapain, Win," ucap Velove mengingatkan. Erwin tidak perduli. Alih-alih menyahut, pria itu kembali menyeringai. Melepas cekalan tangannya, lalu beringsut turun dari tubuh Velove. Bukan maksud untuk menyudahi permainan, pria itu malah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN