20

894 Kata
Sekitar hampir satu jam pertarungan, Jagur akhirnya tewas ditangan Luis, dengan benturan benda tumpul yang membuat kepalanya berdarah, tulang tangannya patah dan menyakitkan tulang kering dikaki kirinya. Padahal awalnya Luis berharap bisa menikmati pertarungan dengan musuh pertamanya itu, tapi nyatanya ia malah hanya bermain-main dengan cakram bumerang lempar tangkap. Mirip hewan peliharaan dengan majikannya. Setelah mengalahkan Jagur, Luis kemudian melihat tanda pengenalnya. Luis cukup terkejut mengetahui bahwa Jagur Jaken adalah anak dari kota miskin Sigil. Biasanya anak-anak kota miskin tak akan mengikuti ujian mematikan itu, karena mereka hanya akan memiliki pekerjaan rendah. Ketika sudah tumbuh dewasa dan memiliki anak, para pria dan wanita dipaksa tak boleh memiliki anak lagi dengan cara kebiri kimiawi. Setelah mengetahui itu dan mengalahkan Jagur, Luis pun berlalu pergi meninggalkannya sendiri. Luis bahkan tak tahu Jagur sudah mati atau belum. Beberapa waktu kemudian, sebelum malam tiba dan waktu jeda, panitia mengatakan bahwa Babak pertama hampir selesai. Tersisa 43 orang, yang berarti tiga orang lagi harus disingkirkan seblum memasuki babak kedua. Mendengar hal itu banyak peserta yang mulai harap-harap cemas menunggu waktu kematian mereka.   Beberapa waktu kemudian, sebelum malam tiba dan waktu jeda, panitia mengatakan bahwa Babak pertama hampir selesai. Tersisa 43 orang, yang berarti tiga orang lagi harus disingkirkan seblum memasuki babak kedua. Mendengar hal itu, banyak peserta yang mulai harap-harap cemas menunggu waktu kematian mereka. Apalagi mereka tak tahu apa yang sebenarnya terjadi di babak kedua nantinya. Bagaimana pengurangan peserta yang semakin menakutkan pun masih terus berlanjut. Andreas yang mendengar itu juga kaget dengan sendirinya, ia sudah membunuh dua dari 60 peserta. Berarti secara tidak langsung ia sudah menyumbang rasa takut pada peserta lain. Terakhir kali setelah membunuh Jimmy peserta dari kota Norch, ia merasa menyesal padahal ia hanya berniat melumpuhkan Jimmy tidak membunuhnya. Apalagi ketika Andreas tahu bahwa Jimmy adalah salah satu warga Norch, kota yang dikenal begitu ramah dan tenang. Namun jika ia tak melakukan pembunuh saat itu mungkin Jimmy sudah membunuhnya lebih dulu. Buktinya Jimmy saja hampir membokongnya menggunakan pedang. Mengingat Jimmy, Andreas jadi membayangkan pertemuannya dengan Shin. Apa benar saat ini Shin sudah mati? Jika benar kenapa begitu mudah? Meskipun Andreas tidak yakin bahwa Shin begitu gampang mati, mungkin saja ia mati setelah melakukan pertarungan sengit dengan Jimmy. Dilihat dari manapun Jimmy tidak begitu lihai dalam pertarungan. Jimmy hanya mengandalkan kekuatan dan semangatnya, tubuhnya bergerak karena terdesak dengan keadaan begitu pula yang terjadi pada Andreas. Andreas merasakan bahwa Jimmy sama seperti dirinya yang terpaksa melakukan penyerangan, karena berada disana dan bertemu dengannya. Apalagi setelah mengetahui bahwa dirinya adalah pembunuh harimau di tepi sungai, raut wajah Jimmy berubah. Siapa yang tidak kaget jika tahu bahwa pembunuh harimau sebesar itu adalah seorang pemuda kecil dengan tinggi hanya 165cm dan bobot tidak lebih dari 60kg. Jika benar Jimmy mengetahui kematian harimau itu pasti Jimmy berpikir bahwa tak seharusnya ia berhadapan dengan Andreas, ketakutan Jimmy begitu terlihat. Namun untuk menutupi hal itu Jimmy berusaha kuat dan bersiap. Andreas yang tak terlatih membunuh dan bertarung malah diuntungkan dari sikap waspada dan ketakutan dari Jimmy. Jika saja saat itu ia bisa menggertak Jimmy mungkin akan mudahkan menyelesaikan pertarungan tanpa harus membunuh. Saat itu Andreas terus berjalan menyusuri jalanan rute yang ditunjukkan oleh peta, waktu semakin sore beberapa lagi waktu jeda akan berbunyi. Ia harus mencari tempat untuk beristirahat. Ketika terus berjalan ia melihat sebuah goa yang lumayan cukup besar, Andreas tersenyum melihat hal itu. Akhirnya ia bisa beristirahat sejenak dengan nyaman tanpa takut hewan-hewa liar mengganggunya, ia juga bisa menyalakan api untuk menghangatkan dirinya. Melepas sebentar seragam ujian yang melekat di tubuhnya. Saat berjalan Andreas tak sengaja menendang sesuatu, ia menajamkan matanya dan berusaha menyalakan penerang hologram. Sebuah mayat yang tak lain milik Jagur. Andreas mengamati mayat itu, tak ada luka robek akibat benda tajam ataupun darah. Hanya luka memang dikepala, tangan dan kaki, kematiannya tidak bersentuhan dengan benda tajam. Andreas mencoba mengenali tanda pengenalnya, tapi tidak bisa. Kemungkinan kematian Jagur satu sebelum Andreas datang. Karena setelah satu jam peserta tak sadarkan diri dianggap tersingkir, lebih tepatnya ketika mati. Jika pingsan saja sensor denyut nadi dari drone pengintai masih bisa mendeteksi. Setelah itu Andreas meningglkan mayat itu dan berjalan cepat menuju gua sekitar 100 meter kearah samping dari sana. Tak berapa lama ia sampai dan mulai duduk sambil berusaha menyalakan api, ia menambahkan bahan bakar kayu dari sekitar mulut gua. Sambil beristirahat Andreas melepaskan pakaian atasnya hingga pinggang, pakaian itu layaknya baju mekanik, berbentuk kain-karet berwarna hitam yang menyatu dari bawah hingga atas. Pakaian peserta laki-laki membentuk kaos dengan sebatas setengah lengan, sedangkan peserta perempuan pakaiannya seperti teng top yang menutupi atas d**a mereka. Bahan seragamnya begitu kuat, tahan gigitan hewan buas, tahan bisa ular dan racun. Bisa menyerap bau badan, menjaga kelembaban tubuh, dan cukup fleksibel bergerak, ringan. Andreas menikmati makanan persediaan secukupnya tapi akan habis dalam beberapa hari lagi, saat itulah ia dan peserta lainnya dipaksa untuk bertahan hidup dengan makan apapun yang bisa mereka makan, dan minum dari tumbuhan ataupun air sungai. Untung saja Andreas sudah mengerti beberapa hal terkait dengan cara mempertahankan hidup di hutan. Tanaman mana yang bisa dimakan dan tidak, begitu juga hewan. Ketika berada di gua dan menikmati makananya, ia tiba-tiba saja teringat tentang mayat yang di luar sana. Ia mati akibat benda tumpul, satu-satunya senjata tumpul yang dipakai peserta hanya stick. Jika benar karena stick pasti pengguna senjata itu yang membunuhnya, disamping mayat itu juga Andreas melihat cakram yang pasti milik mayat itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN