Apa yang menjadi takdir memang tak akan pernah bisa lepas begitu saja. Mungkin begitulah ungkapan yang tepat bagi Nur sekarang. Apa yang terjadi pada dirinya sejak dulu, bahkan hingga sekarang tak akan pernah benar-benar bisa dia lepas, meski Nur pada dasarnya tak menyukai takdir itu. Ya, memangnya siapa yang suka dengan takdir hidup semengenaskan itu? Jika saja Nur bisa menggantinya sewaktu ia belum dilahirkan, ia pasti akan melakukannya. Namun, sayangnya itu tak akan bisa. Sudah kukatakan, bahwa apa-apa yang akan menjadi takdir tak akan pernah lepas begitu saja. Itu melekat di hidup seseorang hingga ia mati di kemudian hari. Nur membuka pintu kamarnya dan masuk. Hawa pengap—karena kamarnya hanya punya satu ventilasi udara kecil—langsung tercium di indera penciumnya. Sungguh, Nur merasa