Sona tampak terkejut ketika mendapati ponselnya bergetar dengan pelan di saku bajunya. Dengan tergesa, dia segera membukanya agar tahu kira-kira dari siapakah pengirim pesan itu. Matanya tampak membola, dengan alis yang naik ke atas. Maksudnya apa ini, ya? Apakah suaminya itu salah kirim hingga mengiriminya seperti ini … atau justru memang benar ditujukan pada dirinya. Entahlah, Sona tak tahu secara pasti. Namun, dia kebingungan setengah mati ketika ingin membalasnya. Jujur saja, dia tak pernah berbicara tentang hal-hal yang bersifat terlalu vulgar seperti ini. Adat yang berlaku di masyarakat tempatnya tinggal dari kecil hingga sekarang sungguh tak pernah mengajarkannya untuk melakukan ini. Benar, yang mengiriminya pesan adalah Panca, suaminya. Namun, bukan siapa orangnya yang membuat So