Memiliki dua istri dengan latar belakang berbeda benar-benar tak pernah ada di bayangan Panca meski hanya sekali. Dia tak pernah merencanakannya—jangankan berencana, memikirkannya saja ia tak pernah. Namun, Tuhan yang Maha Esa justru memberinya jalan hidup seperti ini. Jika saja Panca boleh memilih, maka ia hanya mau menikahi satu wanita saja, yakni Ratih. Namun, dia bisa apa saat semua hal terasa tak mendukungnya untuk membersamai perempuan itu hingga sekarang? Ah, sungguh, jika saja Panca bisa memilih, dia tak akan pernah mau seperti ini. Hidup dan tumbuh dari keluarga di lingkungan ningrat, tak serta merta membuat Panca jadi anak yang penurut. Dia pernah membangkang dalam keluarganya, bahkan pembangkangannya itu terjadi hingga sekarang. Syukur karena orang tuanya sudah mau menerima Ra