Siera yang kaget buru-buru berdiri. Wanita itu langsung meraih lengan Digo. “Digo, ini tadi Daniel-“ “Ayah!” Belum sempat wanita itu melanjutkan ucapannya, namun Saski yang duduk di depannya buru-buru bangkit dari kursinya dan langsung memeluk Digo. Hal itu sontak membuat Digo menjadi lebih rileks. Wajahnya tidak lagi tegang karena anak itu. Digo langsung menggendong Saski dan mencium pipinya penuh kasih. “Hai, Sayang!” sapa Digo pada anak itu. “Saski kok tadi nggak nungguin Ayah, sih? Kan tadi pagi Ayah udah bilang kalau mau jemput Saski di sekolah,” katanya. “Tap ikan Bunda udah jemput. Ya udah Ayah nggak udah ikut-ikutan jemput.” “Tapi kan Ayah yang bilang mau jemput Saski duluan,” balas Digo. Siera yang merasa tidak enak langsung menyela ucapan ayah dan anak tersebut. “Iya, t