Faresha memarkirkan mobilnya di halaman rumah yang sepi itu sembari melepas safety beltnya. Kemudian ia melangkah keluar dengan mengambil tas genggam mahalnya. Sampai di luar, Faresha mengedarkan pandangannya melihat sekitar dengan sesekali melirik layar hapenya yang masih dalam keadaan mati. Pesannya tidak kunjung dibalas oleh seseorang yang ia datangi ini. Faresha pun melangkah mendekat ke arah teras, menekan bel di depannya. Beberapa saat kemudian tidak ada balasan membuat Faresha menggedor-gedor pintu dengan kuat. Tidak berapa lama pintu terbuka lebar menampakan sosok datar Alfi yang menatapnya dingin. "Bisa tidak kalau kau mengetuk tiga kali baru tidak dibukakan pintu, langsung pulang saja?" Kesal Alfi membuat Faresha mengedikan bahu pelan. "Karena saya tahu bapak ada di dalam rum