Flashback

1945 Kata

Pemuda jangkung itu baru saja melangkah keluar dari gerbang sekolahnya. Berjalan pelan dengan merunduk pada ponselnya menunggu balasan dari seseorang. Tatapannya makin menyendu saat tidak ada tanda-tanda chattnya di baca membuat bibirnya melengkung ke bawah. Ia pun memutuskan untuk kembali memasukan hapenya ke dalam saku celana seragam. Namun, gerakannya terhenti saat ada bunyi pesan masuk. Dengan cepat ia membalikan hapenya dengan ekspresi penuh harap. Sayang, mama sama papa gak bisa pulang malam ini Maaf ya Sosok jangkung itu pun menghela samar mendapat balasan yang sama setiap harinya. Orangtuanya selalu sibuk di kantor, jarang pulang ke rumah. Apalagi katanya akhir-akhir perusahaan lagi jatuh-bangun dan banyak masalah. Karena orangtuanya sudah banyak pikiran soal kerjaan di kantor

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN