Arumi tengah meminum pil kb nya di ruang makan ketika Ren yang baru saja mandi keluar dari kamar mandi. “Apa yang kau minum?” tanya Ren sambil mengeringkan tubuhnya dengan handuk. “Pil Kb.” Ren terdiam dan memandang istrinya yang kembali duduk membaca buku di dekat jendela. “Kenapa tak kita biarkan saja?” “Maksudnya?’ “Kalau memang harus hamil, ya sudah tak apa-apa. Kita besarkan saja anak itu.” “Aku belum siap, Mas. Tak selamanya anak itu adalah buah cinta dari sebuah hubungan walau dalam perkawinan. Aku tak ingin seperti itu, kasihan anakku.” Jawaban Arumi membuat Ren lagi-lagi terdiam dan menatap Arumi yang terus asik membaca. Perlahan ia menghampiri istrinya dan mengganggu Arumi dengan mengacak-acak rambutnya. “Mas, aku sedang membaca,” keluh Arumi merasa terganggu. Ren m