Ren tertegun sesaat ketika melihat seseorang yang menunggunya di dalam ruang kerjanya. Pria itu memiliki tinggi yang sama dengannya, hanya saja tubuhnya lebih kekar dan besar. Wajahnya juga tampan, walau mereka satu ayah tetapi wajah mereka seperti duplikat ibu masing-masing. Melihat Ren masuk, Ino segera berdiri tanpa tersenyum. “Wah, pengantin baru, kamu terlihat lebih segar dan terawat dari sebelumnya,” sapa Ren pada sang kakak yang seolah ingin memancing keributan dengan sindiran yang ia lontarkan. Ino hanya diam dan memasukan tangannya dalam celana lalu menatap Ren dalam. “Untuk apa kamu beri uang sebanyak itu sama mami?” tanya Ino langsung bertanya tanpa basa basi. Ren hanya menghela nafas lalu menyimpan tasnya di kursi. “Loh, memangnya kenapa? Apa semua yang aku berikan sela