Arumi merenggangkan tubuhnya perlahan. Ia merasa sedikit lelah karena begadang hampir semalaman. Kini ia memiliki hobi baru, selain membaca ia juga merapikan seluruh Diary- diary Sifa yang jumlahnya sangat banyak. Kebiasaan Sifa menulis diary ternyata tak bermula ketika ia telah menjadi ibu tetapi sebelumnya pun begitu. Dalam kotak kayu itu begitu penuh dengan buku dengan berbagai ukuran berisi diary. Bahkan Arumi seperti menemukan harta karun seperti kertas surat wangi, sticker vintage, koleksi perangko dan berbagai benda yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Arumi menggaruk-garuk tangannya yang memerah mungkin karena terkena debu buku sehingga alerginya kembali kambuh. Setelah membasuh wajahnya kembali Arumi memutuskan untuk sarapan. Sabtu pagi ini terlihat sangat cerah setelah bebera