Bab 2

1262 Kata
12 tahun berlalu. Karena kejadian di rumah sakit semakin menjadi. Orang tuanya takut akan mengakibatkan hal buruk pada anaknya. Tidak hanya beberapa berita memberi tahu jika ada seorang bayi dengan kekuatan super. Bahkan para peneliti berlomba untuk mencari keberadaan mereka. Tetapi tidak ada yang tahu dimana keberadaan Belinda dan Verlos. Saat Verlos sempat bertemu salah satu peneliti di pusat kota. Dia bilang pada semuanya Jika dirinya sudah membunuh anaknya. Meski harus berbohong, semua dia lakukan untuk anaknya. Apalagi istrinya sangat menyayangi anaknya. Hal aneh pada anaknya tidak membuat kasih sayang seorang ibu luntur. Dia sangat sabar menghadapi sikap anaknya yang terkadang tak berubah. Dia memberikan sebuah kelembutan dan kasih sayang seperti ini pada umumnya. Belinda menganggap anaknya seperti anak biasa pada umumnya. Terkadang, dia merasakan tulangnya kesakitan di saat dia mencoba untuk memberikan asi pada anaknya saat dia masih bayi. Dia tidak pedulikan itu. Belinda menyimpan rasa sakit itu. Agar kebutuhan dan asupan gizi anaknya tercukupi. Anaknya juga bisa tumbuh sehat seperti anak pada lainya. Meski sekarang anaknya di kurung oleh suaminya di sebuah rumah kecil yang berukuran satu petak kamar sedikit luas di lengkapi dengan fasilitas buku, kulkas dan kamar mandi ada di sana. Dia terpaksa mengurungnya di luar. Karena di usianya yang menginjak dewasa kekuatannya tidak stabil. Sekarang Verlos mencoba meneliti lagi agar bisa menghentikan kekuatan anaknya mekipun hanya sebentar. Dia ingin menghilangkan kekuatan anaknya. Agar anak laki-laki satu-satunya itu bisa tumbuh jadi manusia pada umumnya. Meski penelitian itu belum sepenuhnya sempurna. Dia belum juga memberikan pada Anaknya. Karena mengira itu akan berbahaya bagi anaknya jika di teliti lebih lanjut dengan dosis yang tinggi dia berikan. Sebuah cairan yang bisa mengubah segalanya. Menghilangkan kekuatan yang ada pada diri anaknya. Tetapi, efek dan resiko itu tidak akan bisa bertahan lama. Jika Anaknya kelak mencoba untuk menggunakan kekuatan yang tersembunyi pada dirinya. Maka perlahan akan bangun. Tetapi hanya satu orang yang mungkin bisa membangunkannya. Seorang peneliti yang setara dengan ayahnya Verlos. Mereka bukanya ingin mengasingkan anaknya. Atau tidak suka dengan anaknya. Sebagai orang tua juga, Belinda sangat terpukul dengan keadaan anaknya, dia juga yang meminta Verlos untuk mengrmbalikan anaknya menjadi manudia normal pada umunya. Sementara Verlos dia merasa ada yang aneh. Dan, terus meneliti lebih lanjut. Hingga dia menemukan bukti jika sekupu-kupu itu ada saat muncul di penelitian yang baru saja dia kerjakan dulu. kupu-kupu itu terbang jauh. Hingga tertangkap Belinda yang sedang lapar. Tanpa sengaja menemaninya. penelitian yang dia mengira itu masih belum sempurna dan produk gagal membuat keluarganya kini terancam. Banyak polisi menyarankan agar membuang anaknya. Meletakkan di tengah hutan. Tetapi mereka menolak. Dan masih tetap ingin merawat anaknya. Bahkan banyak yang meminta untuk membunuhnya. Setelah kabur dari rumah sakit 10 tahun lalu. Banyak masyarakat yang khawatir jika Verlos dan Belinda tetap mengijinkan anaknya untuk hidup. Merasa tidak tahan jika banyak ornag yang tahu. Verlos pergi ke sebuah hutan. Dia tinggal di dalam hutan. Sangat terpencil. Dan jauh dari para orang-orang yang mengejarnya. *** Dan, meski dia harus terkurung di luar rumah. Jauh dari keramaian kota. Tisak ada teman yang mengajaknya berbucara. Dia hanya berbicara dengan ibunya yang selalu menemaninya setiap saat. Tanpa berani keluar rumah. Bahkan dia tidak di ijinkan untuk melihat dunia luar. Hidupnya selalu di habiskan dalam ruangan yang sangat gelap. Namun di dalam sangatlah bersih. Belinda merawat ruangan itu menjadi kamar yang amat nyaman untuk anaknya. Dengan fasilitas lengkap. Tetapi dirinya tetap saja tidak bisa keluar. Belinda mengunci ruangan itu dari luar. Tiap dia ingin memberinya makan. Dia selalu datang ke dalam. Meletakkan beberapa makanan ringan Dan minuman di dalam kulkas yang ada di dalam kamar anaknya. Belinda merawatnya dengan sangat baik. Membuatkan rak buku, dan internet untuk melihat dunia luar dari baca buku dan internet. Meski jauh dari jangkauan masyarakat. Suaminya menyempatkan dunia internet sendiri di sana. Meski minim sinyal. Dia tetap, mencoba untuk memperbaiki sinyalnya agar stabil. Bagi anak usia 10 tahun hanya bisa menghabiskan untuk berdiam diri di dalam ruangan yang cukup luas jika sebagai kamarnya saat ini. Meski dia harus tidur di luar rumahnya. Dengan bangunan yang sengaja di buat ayahnya untuk dia. Agar dia bisa tinggal di luar. Sejak kecil dia selalu tidur sendiri. Entah, rasa sayang apa yang di berikan orang tuanya. Sampai tega membiarkan anaknya sendiri. Mereka jarang berbicara padanya. Tetapi, mereka sebenarnya tiska tega. Namun, smeua demi keselamatan semuanya. Jika tinggal bersama. Mungkin ke dua orang tuanya akan berdampak, kekuatan yang tiba-tiba membuat sekitarnya meledak tanpa bisa di kendalikan. Membuat orang tuanya sangat takut. Sosok laki-laki kecil itu bernama Aron Diano. Dia selalu terlihat ceria. Meski tidak menunjukan beban di wajahnya. Sempat ayahnya mengajak dia untuk pergi berkeliling. Meski hanya beberapa jam saja. Aron merasa sangat bahagia. Bisa melihat dunia luar yang snagat dia inginkan. Tetapi hatinya merasa sangat iri saat melihat dari balik kaca. Beberapa teman seumurannya bermain bola, menikmati pemandangan. Dan melakukan permainan yang membuat dia ingin sekali berlari menghampiri mereka. Tetapi dia sadar, larangan dari orang tuanya. Aron hanya bisa tersenyum melihat mereka bermain. Meski dalam hati dia menginginkan bermain bersama mereka. Tetapi, dirinya todam mau mengungkapkan pada orang tuanya. Orang tuanya pasti akan marah dan melarangnya. **** Hampir 15 tahun sudah berlalu. Kini sosok Aron tumbuh menjadi seorang laki-laki yang sudah menginjak remaja. Dia masih di kurung di tempatnya. Hingga satu hari, dia merasa dirinya ada yang aneh. Semakin tahun kekuatan dalam dirinya tidak bisa terkontrol lagi. Tanpa sepengetahuan darinya, ayahnya mencampurkan sebuah ramuan di minumannya. Dia sengaja melakukan itu untuk menghilangkan perlahan kekuatan yang ada pada diri Aron. Tapi siapa sangka, dari penelitian itu dia sama sekali tidak tahu efek yang akan terjadi pada Aron. Satu hari saya Cariin sudah meminumnya. Dia merasakan dirinya merasa terbakar. Otot-otot pada tubuhnya terlihat snagat jelas di kulitnya. Seakan ingin keluar. Kepalanya terasa snagat berat. Aron mengepalkan ke dua tangannya. Mencoba menahan kekuatan yang hampir merenggut seluruh napasnya. Dia tidak bisa menahannya lagi. Hingga dia merentangkan kedua tangannya. Membuka mulutnya berteriak snagat keras. "Arrrgg…. Aaaaaaaa" teriak seorang laki-laki yangbterkurung di dalam gudang belakang rumahnya. Sebuah cahaya tiba-tiba terpancar keluar dari tubuhnya. Menghancurkan genting di atasnya. Semuanya berjalan seolah petir menyambar sangat keras di atasnya. Kekuatan itu memporak porandakan di sekitarnya. "Aaaaaa…." Aron terus berteriak semakin keras. Kedua orang paruh baya berlari menghampiri anaknya. Dia mencoba membuka pintunya. Bukanya mendapati anaknya. Dia terpental jauh akibat cahaya yang semakin cerah. Kekuatan itu seketika membuka paksa pintunya. Sampai pintu itu ikut terpental jauh. Bersama dengan kedua orang itu terpental terhenti dinding rumahnya. Hingga darah segar keluar dari bibirnya. Melihat kedua orang tuanya. Aron mulai meredakan kekuatannya. Entah, apa yang terjadi. Kekuatannya tiba-tiba menghilang. Saat melihat Mereka tak sadarkan dirinya. Anak laki-laki itu semakin ketakutan. Dia terus mengerjapkan matanya tidak percaya dengan apa yang di lakukan. Aron duduk di lantai. Dia memeluk kedua kakinya sangat erat. Tubuhnya masih gemetar ketakutan. "Apa yang terjadi pada diriku?" laki-laki itu mengangkat ke dua tangannya. Cahaya itu muncul di tangannya. semakin dia membuka tangannya. Semakin keluar cahaya yang menyilakan ke dua mata yang semula berwarna hitam pekat berubah menjadi coklat dengan pinggiran hitam. Seperti mata kucing yang begitu menawan. Perlahan cahaya itu mulai redup. Dia mencoba Mengangkat kepalanya. Menatap ke depan, dengan napas masih tersengal. Wajahnya mengamati sekelilingnya. "Apa yang terjadi?" tanyanya semakin bingung. Seorang anak kecil berusia sekitar 12 tahun itu sudah hidup puluhan tahun di sebuah gudang. Kekuatan yang membahayakan itu membuat orang tuanya terpaksa mengurungnya. Agar tidak membahayakan orang di sekitarnya. "Kenapaa… Kenapa ada cahaya? Siapa aku? Kenapa aku jadi seperi ini. Apa aku monster? Apa aku akan jadi manusia yang mengerikan…" sekujur tubuhnya gemetar. Napasnya mulai tak beraturan. Wajahnya semakin ketakutan Melihat dirinya sendiri. Seperti monster yang mengerikan. Kekuatan yang aneh.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN