9. Duo racun

1131 Kata

Part 9 "Hah?" "Kenapa bengong?" "Eh, i-iya, Tuan. Saya akan buatkan kopi." "Kopi hitam ya, jangan terlalu manis." "Baik, Tuan." Aku segera beranjak keluar dari ruang kerja majikanku. Aneh sekali, katanya mau dihukum, ternyata cuma disuruh bikin kopi? Gegas aku menuju ke dapur, menyiapkan cangkir dan tatakannya. Dua sendok kopi, dan satu sendok gula pasir lalu kutuangkan air panas dari termos. Tidak terlalu manis sesuai permintaannya. "Hana, kamu buat kopi buat siapa?" tanya Isna. "Tuan Putra." "Tumben Tuan Putra minta dibikinin kopi." Aku hanya mengendikkan bahu. "Tapi kata Mbak Rasni, Tuan Putra gak boleh kebanyakan minum kopi, karena punya sakit lambung." Aku mengangguk. "Isna, kamu tahu gak kenapa semua anak-anak Tuan Mahesa pada kumpul di sini? Padahal sudah pada berkelua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN