Part 10 Aku mengangguk dan masuk ke ruang kerja Tuan Putra. Sebelumnya kudengar Mariana melangkah pergi dengan menghentakkan kakinya seraya menggerutu. “Ya, Tuan?” “Saya ingin memasukkan Alvaro ke PAUD tahun ini, apa kau bersedia mengantar dan menungguinya selama jam pelajaran berlangsung?” “I-iya, Tuan.” “Bagus. Kalau begitu kau list semua kebutuhannya untuk sekolah nanti, lalu berikan pada saya.” “Baik, Tuan.” “Jangan sampai seperti tahun kemarin, saya tidak ingin kegagalan terulang lagi.” “Maaf, maksudnya gimana, Tuan?” “Alvaro gagal bersekolah tahun lalu.” “Baik, Tuan, saya akan berusaha dengan sebaik mungkin untuk menjaga Den Alvaro.” “Ya, sudah, kau boleh pergi.” Aku mengangguk. “Maaf Tuan ...” “Ya, ada apa, Hana?” “Soal guci yang pecah itu apa nantinya akan dipotong