24. Depan Supermarket

2082 Kata

Siang ini, Pak Dipta tiba-tiba mengajakku video call dengan nomor baru yang hanya dia gunakan selama di Jepang. Dia bilang, dia tiba di Bandara Haneda kisaran pukul tujuh waktu setempat. Dia segera check in hotel, mandi, lalu tidur sebentar untuk menghilangkan jet lag. Sejujurnya, meski status kami masih ‘teman’, apa yang kami lakukan sudah persis seperti orang pacaran. Kami tak canggung saling memberi perhatian, pun kami juga tak ragu untuk saling bertanya kabar. Pada dasarnya, memang tidak ada alasan aku menolak perasaan Pak Dipta karena kurasa semakin hari aku semakin menyukainya. Aku terpaksa menolak ajakannya untuk pacaran karena aku benar-benar trauma diselingkuhi. Pak Dipta pun sepertinya paham dengan keputusanku karena dia juga sadar posisi. Apalagi, dia akhirnya juga tahu tent

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN