29. Ada Apa Lagi?

1573 Kata

Tiga hari ini, aku seperti hidup dalam mimpi buruk yang tak berkesudahan. Orang-orang mencemoohku terus menerus, seolah aku ini manusia yang tak memiliki perasaan. Mulut-mulut jahat itu terus menggunjingku seolah mereka adalah manusia paling suci di muka bumi. Kapan semua ini akan berakhir? Sampai detik ini, Pak Dipta belum tahu apa yang terjadi padaku di Jakarta. Aku terus membalas pesannya seperti biasa, seolah tidak pernah memiliki masalah. Aku benar-benar tidak ingin membuatnya kehilangan konsentrasi, atau parahnya, membuatnya nekat pulang dan melalaikan pekerjaannya. Tiga hari sudah, hidupku terasa seperti di neraka. Apa neraka terlalu berlebihan untuk menggambarkan keadaanku saat ini? Kurasa tidak. Aku hanya mengambil analogi tentang ‘penyiksaan’ yang tak kunjung selesai. Penyik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN