28. Awal Mimpi Buruk

1930 Kata

“Jujur, aku kecewa banget sama kamu, Rin!” Mega masih saja berapi-api mengeluarkan kekesalannya padaku. Sejak dia datang ke kosku, wajahnya sudah sangat tidak enak dipandang. Aku maklum, aku memang agak keterlaluan menyembunyikan semua ini darinya sementara sebelumnya aku bahkan cerita tentang pertemuanku dengan Pak Dipta di Seoul. Mega pasti merasa aku tidak percaya lagi padanya. “Aku minta maaf, Ga ...” hanya itu balasanku, dan kulihat dia menatapku sembari menghela napas panjang. Hari ini aku tidak jadi ke kantor karena Mega menyarankanku jangan berangkat kerja. Perihal pekerjaan, dia berbaik hati mengirimkan apa yang aku perlukan lewat email. Meski dia berkali-kali mengatakan kalau dia kecewa berat denganku, dia masih begitu baik membantuku. Beruntung sekali aku memiliki teman se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN