Waktu baru menunjukkan pukul delapan tiga puluh malm. Disa, Ami dan Jeremy sudah bersiap hendak kembali ke Denpasar—Bali. Mereka semua sudah berkemas dan semua barang-barang mereka sudah naik ke atas mobil. Ami semula berencana kembali ke Bali subuh hari, namun mereka tidak menapatkan pesawat yang berangkat subuh. Terlebih Disa juga ada kuliah pagi senin nanti. “Sayang, mami pulang dulu ya.” Ami memeluk dan memberikan kecupan ringan di ke dua pipi Amanda. “Sayang sekali, mami, papi dan Disa hanya sebentar saja di sini.” “Nanti kalau ada waktu dan kesempatan, mami dan papi akan berkunjung lagi ke sini.” Amanda mengangguk. Ia menyalami Ami dengan takzim. “Amanda, baik-baik di sini. Papi titip putra dan cucu papi. Kalau mereka nakal-nakal, hukum saja seberat-beratnya,” canda Jeremy yang