Bertemu Luna

1733 Kata

Kota Jakarta. Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang. Sudah beberapa hari ini Syarief agak rewel dan selalu minta yang macam-macam. Mungkin karena bocah itu mulai kesepian karena tidak punya teman. Amanda sudah sering membawanya ke taman bermain yang ada di komplek perumahan mereka, namun Syarief tetap tidak terlihat bahagia. Memang Amanda belakangan sudah terlihat mulai sibuk lagi. Ia sudah memutuskan akan kembali berkarir setelah Syafana berusia enam bulan. Jadi Amanda sudah mulai mempersiapkan dirinya untuk segalanya. Pelan-pelan, Amanda mulai mempelajari dan membuat konsep untuk membangun perusahaannya sendiri. Hal itu membuat waktunya dengan keluarga khususnya anak-anak menjadi lebih sempit. “Syarief, Syarief kenapa, Nak? Kenapa anak mama jadi sering ngambek seperti ini?” Amanda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN