Sama sama khawatir

1308 Kata

"Kak," panggil Zia karena Agam tidak kunjung merespon. "Hm." Agam pura-pura memijat pangkal hidung. "Bibir aku kok pecah pecah ya?" Zia asik mengelupas kulit bibirnya sambil menatap cermin. "Jangan digituin, nanti luka!" Agam memperingati sang istri. "Udah luka." Zia menyengir setelah membuat bibirnya terluka. Darah bahkan keluar dari bekas kulit yang ia tarik. Apa yang ditakutkan Agam terjadi. Ia hanya bisa menghela nafas panjang daripada menggerutu tidak jelas. Agam memilih untuk menghemat energi. Sebelum lukanya bertambah, Agam mengulurkan tisu untuk mengusap bibir sang istri. Zia menerima dengan senang hati. "Gimana?" tanya Agam. Sejak tadi fokusnya hanya pada sang istri. "Apanya?" Zia bertanya dengan wajah polos. Agam menunjuk bibirnya sendiri. "Bibir kakak kenapa? Pecah-pec

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN