12 gagal menggoda

1222 Kata
Sial! Elang mengumpat dalam hati, siapa yang berani mengetuk berisik pintu kamarnya di luar sana, dan sialan! Sekali lagi, pintu kamarnya di ketuk berisik, membuat Elang dengan berat hati, membuka kedua matanya yang sebenarnya masih sangat berat dan ngantuk. Dan silau, kedua mata Elang yang barusan terbuka merasa amat silau, artinya hari sudah sangat siang saat ini, dan Elang pastikan, ia akan sangat terlambat untuk pergi bekerja hari ini. “Maaf, Tuan Elang. Anu, ada Ibu Tuan di bawah, dan saya di suruh untuk memanggil, Tuan Elang…”Ucap suara itu terdengar sangat takut-takut. Membuat tubuh Elang sontak menegang kaku. Dan elang juga, sontak menatap kearah samping kanannya, dan elang mendesah lega, melihat istrinya Inara yang masih tertidur dengan lelap, tapi sial! Istrinya tidur membelakangi dirinya. Membuat Elang tanpa kata, dengan amat hati-hati dan pelan-pelan, membalikkan tubuh istrinya agar menghadap dirinya. “Cantik….”Kata pertama yang keluar dari mulut Elang, melihat wajah istrinya yang benar-benar sangat cantik, putih alami, kedua bibir mungil, hidung yang mancung mungil, dan alis tebal yang sangat rapi, intinya sangat cantik, mungkin karena istrinya tidak memakai make up tebal, mau wajah istrinya habis bangun tidur, setelah mandi, wajahnya tetap cantik bahkan lebih cantik dan fres kalau tidak memakai apapun di wajahnya, dan wajar Elang jatuh cinta setengah mati, pada istrinya yang sebatang kara, istrinya yang Elang temukan di sebuah panti asuhan, yang saat itu sangat kekurangan dana, bahkan anak-anak di dalamnya kelaparan, Elang mengetahui hal itu dari salah satu sahabatnya, hati Elang terketuk, dan Elang sangat senang dan berterimah kasih banyak pada Arlan, di panti asuhan itu, Elang menemukan seorang bidadari, yaitu Inara. “Tuan… Ibu Tuan….” “Aku akan segera turun…”Ucap Elang agak keras, dan sekali lagi, Elang mendesah lega, karena suaranya barusan, tidak membuat tidur istrinya terusik. Dan tanpa kata, pembantu yang ada di luar pintu kamarnya, Elang yakini sudah pergi, melapor pada ibunya…. Kalau ia akan segera turun…. “Tidur lah dengan lelap, jangan bangun dulu sebelum mamaku pergi…” “walau mamaku, aku nggak mau dan suka mendengar kamu di hina, di omeli olehnya….” “Sekali lagi, tidur lah dengan lelap, sayang,”Ucap Elang dengan nada suara yang super lembut, tepat di depan kedua bibir mungil Inara yang sedikit terbuka. Dan tak tahan, Elang mengecup sedikit bibir mungil istrinya, istrinya yang amat elang cintai, bahkan melebihi Elang mencintai dirinya sendiri…. **** Perasaan Elang sangat tidak enak. Pasti kedatangan mamanya, hari ini, hanya untuk mengajak dirinya berdebat. Menghina Inara. Inara nya yang dengan sialannya, ya… cacat, Karena tak kunjung hamil hingga saat ini, tapi apapun bentuk istrinya, secacat apapun kondisi istrinya, Inara adalah istri yang tetap di cintai oleh seorang Elang Mahendra Suteja. “Kamu… benar kata Sabila, tidak masuk kerja hari ini…”Ucap suara itu amat datar, membuat Elang sedikit tersentak kaget. Sial! Bagaimana bisa, Elang tidak melihat ibunya…. Yang ada di sampingnya, yang Elang lewati begitu saja beberapa detik yang lalu. Membuat Elang harus melangkah mundur sedikit. Untuk mendekati ibbunya… “Mama…”Panggil Elang lembut. Elang yang saat ini sudah berdiri berhadapan dengan mamanya, dan Elang yang saat ini sedang menyalimi lembut dan sopan punggung tangan mamanya, yang wajahanya terlihat sangat-sangat kesal saat ini, membuat Elang seketika merasa was-was. “Ikut, Mama!” Titah Mamanya tegas, yang mendapat anggukan patuh dan pasrah dari Elang, yang perasaannya semakin tak enak saat ini… **** Elang menghembuskan nafasnya lega, Elang kira mamanya akan membawa dirinya kemana, ternyata mamamnya membawa dirinya untuk duduk di ruang keluarga rumahnya. “Duduk, El..”Titah mamanya tegas, yang jelas, lagi-lagi langsung di turuti oleh Elang. Elang yang tidak mau membuang waktu, dan berharap mamanya cepat pergi dari rumahnya, sebelum Inara bangun dari tidurnya. Capek Elang, melihat mamanya yang mengomeli istrinya karena lamanya Inara memberi ia anak dalam pernikaahan mereka. “Apa kabar, Ma?” “Maaf, Elang belum jenguk mama hampir seminggu ini…” “Kamu bolos kerja, karena di ajak malasan sama istri cacatmu itu?” Bukannya menjawab pertanyaan Elang, tapi Sarah malah melontarkan ucapan yang membuat Elang menahan nafasnya kuat saat ini. Lalu sedetik kemudian, kepala Elang terlihat menggeleng kuat. Membantah tuduhan mamanya barusan untuk Inara. “tidak seperti itu…” “Kapan kamu menikahi, Sabila?” Sekali lagi, ucapan Elang di potong dengan ucapan yang mengagetkan dari mamanya, kali ini, tak hanya membuat tubuh Elang menegang kaku, tapu berhasil membuat wajah Elang pucat pasih juga saat ini. “Kenapa, diam? Kapan kamu menikahi, Sabila…” “Secepatnya…”Ucap Elang pelan dengan tatapan yang melirik kesetiap sudut rumahnya, takut, tiba-tiba istrinya terbangun dan mendengar pertanyaan mamanya barusan tentang kapan ia menikahi Sabila. Sarah? Mendengar ucapan anaknya, terlihat tersenyum lebar saat ini. “Bagus, El…”Puji Sarah bangga dan senang. Sarah juga tersenyum dengan sangat lebar saat ini. Tapi, senyum lebar Sarah lenyap di saat anaknya Elang… “tapi, maaf, ma. Setelah Sabila melahirkan anakku, aku akan menceraikannya….”Ucap elang tegas, membuat kedua matanya mamanya terlihat melotot kaget dan tak percaya…. “Kenapa begitu? Kasian anakmu, punya keluarga yang broken …” “Anak Sabila akan jadi anak, Inara. Akan jadi anak kami, bukan kah mama hanya ingin cucu?”Ucap Elang masih dengan nada tenangnya, dan Elang tersenyum melihat kepala mamanya yang mengangguk di depannya saat ini, tapi Elang menahan nafasnya kuat melihat mamanya yang sepertinya ada hal penting yang ingin di sampaikannya saat ini…. “Ya, mama hanya mau cucu darimu, tapi 1 cucu mama merasa masih sangat kurang…” “Asal mama tidak usik rumah tangga elang dan inara. Tidak hina dan rewel sama Inara. Elang akan buat Sabila hamil lagi. Dan anaknya akan jadi anak Elang dan Inara, akan jadi cucu mama…” Tidak! Teriak batin seorang perempuan tinggi semampai dengan pakaian seksinya yang berdiri tepat di belakang Elang, di belakang pilar besar juga, menolak ucapan Elang, menolak kenyataan pahit yang barusan ia dengar juga. Dan tangannya yang ada di sisi kiri tubuhnya, terlihat menghapus dengan gemetar air mata yang sudah membasahi pipinya, membuat mascara yang ada di kedua matanya juga seketika belepotan. “Tidak, Pak Elang. Kamu harus jadi milikku juga. Aku nggak butuh dan nggak sudi sama anak yang ku kandung saat ini, aku nggak butuh. Yang aku butuhkan hanya bapak. Bapak tidak jadi milik dan suami saya, nggak ada gunanya anak yang ada dalam perut saya. Anak ini hanya merusak tubuhku. Dan aku nggak mau merusak tubuhku dengan sia-sia kalau kamu yang ku incar sejak 8 tahun yang lalu tidak berhasil ku milikkku…” “Dan aku bersumpah, setelah menikahiku, kamu tidak akan pernah bisa menceraikanku, bahkan kamu hanya akan menjadi milikku seorang, dan Inara bahkan akan ku bunuh kali ini, agar tidak ada orang yang mengusik hubungan kita berdua….”Ucap Sabila dengan nada dan raut seriusnya. Dan, ya… sedari Elang dan ibunya duduk di sofa, sudah ada Sabila yang berdiri di sana dalam diam, Sabila yang berniat datang bertemu Elang dengan dalih anak yang ada dalam perutnya kangen sama papanya, malah mendapat hal dan kenyataan yang sangat pahit. Dan Sabila bersumpah, akan mengubah ucapan pahit Elang tadi dengan hal manis untuk dirinya dan anaknya, dengan bantuan calon mama mertaunya nanti, calon mama mertuanya yang sangat menggila akan anak yang ada di dalam perutnya saat ini… Dan terpaksa, Sabila pulang ke rumahnya dengan mood yang hancur…. Tanpa berhasil, menggoda Elang untuk bermain nakal sedikit di ruang kerja lelakinya, ayah anaknya….
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN