Aku masih menelungkup di atas tubuh Ben. Kulit kami saling bersentuhan. Kepalaku menyeruak di ceruk leher Ben. Napas kami berdua sama-sama tersengal setelah pertarungan panas yang membutuhkan waktu beberapa jam. Tiba-tiba saja aku merasa malu pada Ben dan juga pada diriku sendiri. Wajah ini kembali memanas dengan pipi yang pasti sudah merona, hanya membayangkan bagaimana gilanya aku yang berhasil memimpin pertarungan malam ini. Padahal ini adalah pengalaman pertamaku melakukan hubungan intim bersama seorang pria. Namun, meskipun mengalami banyak kesusahan saat di awal, nyatanya semakin aku berani semakin berhasil misi yang aku dan Ben jalani. Rasanya sakit sekali saat milik Ben yang membuatku ngeri saat pertama kali melihatnya, mampu menerobos masuk ke dalam milikku. 'Turunkan pinggulmu p