Sesampai di kantor aku juga masih kepikiran akan Bara dan juga Ben. Aku masih ingat bagaimana dulu sering kali ada yang mengirim bunga, coklat atau juga makanan, yang tak ada nama pengirimnya. Membuatku selalu bertanya-tanya dengan pengagum rahasia yang menghantui hidupku. Tapi, semenjak aku menikah dengan Bara tak lagi aku mendapat kiriman-kiriman serupa. Seolah si pengagum rahasia tahu jika aku bukan lagi seorang wanita lajang. Kugelengkan kepala kuat-kuat demi mengusir semua bayangan masa lalu. Memasuki ruang kerja yang membuat aku tidak semangat bekerja hari ini. Mengeluarkan ponsel dari dalam tas kerja. Menghidupkan layarnya dan aku mengernyit mendapati sebuah pesan dari mama. Mataku terbelalak membaca pesan yang mama kirimkan. Beliau mengatakan jika akan mengunjungiku. Bagaimana mu