"Aww!!" Raya memegangi kepalanya yang terasa berdenyut hebat. Beberapa kali ia mengerjapkan matanya untuk beradaptasi dengan cahaya yang terasa asing baginya. "Kamu udah sadar, Raya?" Raya mengerjap, menatap seorang wanita dewasa yang berada di samping ranjangnya. "Air," ucapnya dengan suara purau. Hana dengan cekatan membantu Raya untuk minum. Sebisa mungkin berhati-hati agar tidak menyakiti gadis itu. "Saya Hana, pacarnya Vino," ucapnya. "Saya panggilkan dokter ya." Raya hanya diam. Sampai beberapa saat kemudian wanita itu datang dengan seorang dokter perempuan dan juga Vino. Raya diam menatap depan. Membiarkan dokter itu selesai memeriksanya lalu segera pergi. Ada banyak pertanyaan di dalam pikirannya yang ingin ia tanyakan kepada Vino, termasuk bagaimana keadaan Zio sekarang