Mala menangis tersedu, saat sadar berada di dalam sebuah kamar yang tak asing bagi dirinya. Ruangan itu sudah kosong, hanya terdengar alunan jam dinding yang memekakkan telinga, sekilas penuh keberanian ditatapnya tubuhnya yang terasa dingin karena hembusan udara air conditioner. " Maamaaaa!" jeritnya histeris saat mengetahui tubuhnya tak mengenakan pakaian apapun. "Mammaaa!" jeritnya lagi seperti orang hilang kesadaran. Lama Mala menangis histeris namun tak seorang pun datang menghampirinya. "Assalamualaikum, permisi," panggil seseorang di balik pintu apartemen itu. Tok!tok! Lelaki muda itu mengetuk pintu kembali bahkan berkali-kali namun tak ada sahutan. Terlihat sedikit celah, kemudian lelaki itu mendorongnya. "Apa sebenarnya maksud orang itu, dengan mengirimkan pesan untuk menj